Senin, 26 Juli 2010

Gara - gara Andi Malarangeng
















ket : Adyaksa Dault menteri yang berani mendukung Indonesia menjadi host world cup 2022 yang disingkirkan SBY di kabinet 2

 








 ket :Andi Malarangeng,,perusak mimpi Indonesia menteri banyak bicara yang mengagalkan mimpi Indonesia menjadi host world cup 2022


Perhelatan piala dunia 2010 telah usai, menghasilkan juara baru la furia loha si matador Spanyol. Pesta yang diselanggarakan pertama kali di afrika ini menghabisakn dana sekitar 60 Triliun rupiah yang berasal dari pemerintah Afsel dan bantuan FIFA dana yang sebesar itu digunkan untuk segala persiapan termasuk pembangunan 10 stadion megah dan baru serta sarana transportasi massal  demi menunjang para suporter. Saat rakyat negara berkembang Afrika Selatan berpesta, kita juga berpesta walaupun hanya sebagai penonton setia jangankan timnas kita juara, main di laga kualifikasi piala  dunia saja kita suda dibantai Syiria..

Setiap 4 tahun sekali lah kita meyaksikan laga akbar sepak bola sejagat ini selalu ada drama – drama baru yang penuh intrik , ketegangan, harapan , tangisan, dan kejayaan baru.. Piala dunia yang pertama kali disilenggarakn di afrika ini tergoloing sukses walaupun masih bnyak kekuranganya , seperti infraksutur dan factor – factor penunjang lainya tapi secara garis besar penyelangaraan kali ini terbilang sukses. Rakyat afsel pun menyambut para tamu dari belahan dunia dengan ramah dan bersemngat walaupun tingkat kriminalitas yang begitu tinggi mengakibatkan kita menikmati keindahan afsel dengan sikap yang harus selalu waspada untuk bisa terhindar dari tindak kriminalitas.
Kita para rakyat Indonesia yang hanya bisa menonton tim – tim dunia berlaga di afsel mungkin, hanya bisa gigit jari,jangankan piala dunia oleh tim kacanagn seperti laos saja kita kalah,

Ternyata seharusnya kita hampir saja bisa punya harapan tinggi dengan pengajuan Indonesia yang di lakukan oleh PSSI beserta tim – tim yang terkait yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah piala dunia 2022. Ini bukan angan – angan biasa sejujurnya kita ini sangat mampu, banyangkan afsel saja yang pendapatan perkapita rakyatnya lebih rendah dari Indonesia mampu membuat acara piala dunia yang meriah bandingkan dengan negra kita yang pendapatan perkapitanya lebih tinggi pasti bisa membuat piala dunia yang lebih meriah lagi apalagi untuk tahun 2022 persiapan kita pasti akan jauh lebih matang dan sempurna.

Harapan dan mimpi indah ini hampir saja terwujud,disamping PSSI sebagai penggagas ide ini juga di dukung penuh Menpora di era kabninet SBY 1 bapak yang terhormat Adyaksa Dault,dia sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga mendukung penuh mimpi PSSI dan rakyat Indonesia ini, pencalonan kita saat itu sudah matang terlebih dukungan dari di era kepemimpinan Menpora bapak Adyaksa Dault walaupun bnyak krtikan dan yang meremahkan mimipi besar ini tapi PSSI dan Menpora tidak gentar dan terus berjuang untuk keberhasilan pencalonan sebagai tuan rumah.Sungguh diyana mimpi indah rakyat Indoensia ini harus pupus, menghujam kembali perasaan rakyat dan pecinta sepakboal Indonesia karena sejak kabinet SBY 2 Menpora, Adyaksa Dault yang sudah punya program untuk mensukseskan pencalonan Indonesia sebagai tun rumah piala dunia diganti oleh seorang menteri yang tak punya mimpi dan harapan yaitu Andi Malarangeng, dia yang menjabat sebagai menpora baru tidak setuju dengan niatan PSSI ini otomatis PSSI tidak mendapat dukungan pemerintah untuk penclaonan ini, padahal dukungan pemerintah adalah factor mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi tuna rumah piala dunia, habis sudah harapan kita saat penentuan bakal calon negara mana saja yang dapat menjadi tuan rumah piala dunia Negara kita dicoret

Memang hannya segelintir dari para anak bangsa yang mempunyai mimpi, kebanyakan bahkan tak berani untuk bermimpi..Si pemimpi yang penuh harapan dan semanagat yang minoritas tak mampu melawan para elite bangsa yang pesimistis dan mayoritas. Akakah kita hanya akan terus sebagai penonton setia di Piala Dunia tapi kehadiran pemain kita seorang pun?.

3 komentar:

  1. iya setuju andi malarangeng emang banyak bacotya doang..

    BalasHapus
  2. Kritik adalah hal yang baik,ada ungkapan dari jhon F kenedy,jgn pernah tanyakan apa yang negara pernah berikan pada kita tapi tanyakan apa yang pernah kita berikan untuk negara,Firman Alloh ,suatu kaum tidak akan berubah jika kaum tersebut yang merubah,Intropeksi diri yg paling penting,rubahlah perubahan dari yg kecil dulu,dari diri kita perubahan itu berawal.rubah perilaku kita .Dengan merubah perilaku kita mudahan utk mejadikan indonesia yg di cita-citakan akan tercapai.

    BalasHapus
  3. Andi Malarangeng memang gede bacot,tukang wadul,buktinya saat calon pemilihan ketua Demokrat saja dia yng palinh berkor - koar nyatanya dia kalah telak.
    @ A Benny iya,bagaimna kita memulianya gampang saja jangan lupa doakan kejayaan Timnas kita saat berdoa,mudah saja semoga timnas kita mendapat kan reformasi demi kejayaanya

    BalasHapus