Rabu, 06 Oktober 2010

Merajut komunitas PA FTIP

Hal yang berhubungan dengan alam sudah melekat pada diri saya bahkan ketika saya lahir pun sudah melekat dimulai dengan nama saya yang diawali rimba,orang tua memberi nama ini agar kelak suatu saat jika saya besar dapat bermanfaat untuk lingkungan dan alam. Awal kegiatan petualangan sudah dimulai dari kecil sejak diajak saudara untuk jalan - jalan ke tempat alam bebas. Lebih serius lagi saat di SMP mengikuti wapala formica dimana saat diklat sayalah orang pertama yang ditampar karena melakukan kesalahan, lalu SMA lanjut dan gabung WARRANT. 




Calon2 pendiri UKM PA FTIP






Setelah kuliah dan masuk ftip unpad,saya merasa kehilangan tentang kegiatan ini karena di fakultas yang baru berdiri tahun 2004 ini tidak ada ukm atau bahkan komunitas kecil – kecilan tentang kegiatan PA, tapi ternyta banyak anak – anak ftip yang sesuguhnya suka akan kegiatan ke PA-an, dari obrolan kecil saya bertemu beberapa teman yang akhirnya setuju untuk membuat komunitas PA di FTIP, kami berharap komunitas ini diakui dan kembali membuat bara semangat kegiatan petualangan di ftip.Kami akan coba konsisten dan semangat agar kita berhasil membuat UKM PA FTIp,kmai terlecut oleh fakultas – fakultas lain yang sudah punya bahkan fakultas geologi saja yang hanya puny asatu jurusan punya masa kita ftip yang ada 2 jurusan tidak ada. Saya siap menjadi garda pencetak gol ukm ini dan berusha menyemangati yang lainya gar impian ini tercapai.GO PA FTIP.,

Sabtu, 02 Oktober 2010

Backpacker to bali hanya 350rb bulak balik (bagian 1 )              
  
Jangan pernah ngaku orang Indonesia deh kalaua ke bali,ya kata - kata wajib buat saya, yaudah tanpa izin dan uang saya pun nekat ke bali. Walaupun tanpa izin tapi rencana ke bali sudah disusun dari dulu - dulu mulai dari search tempat menginap sampai transportasi cuma gak ada waktu makanya gak kesampean sampai kemarin baru kesampaian. Karena saya ingin jadi seorang backpacker yaudah mulai merintis nih ke Bali,bermodalkan uang pas- pas an di atm,cuma bawa daypack sama sepatu bahkan sandal aja lupa bawa tapi berpetualang lanjut. Yaudah cekodot nih perjalanan. 
                 Pertama naik bis asli dari pandeglang tujuan kalideres cuma 15 ribu rupiah,terus udah nyampe kalideres cari deh tranjakarta atau busway padahal busway kan nama jalanya,hah maklum orang kita.Naik busway cuma 3500 perak saja bisa jalan - jalan jakarta sepuasnya lah walaupun di dalamya penuh terus. Di transjakarta berdiri karena penuh turun di senen buat lanjut ke stasiun pasar senen yaudah di stasiun langsung deh tancap nyari tiket ekonomi dapat yang jurusan jkt- surabaya cuma 33ribu perak aja.Malamnya berangkat langsung,duh dasar kelas ekonomi murah meriah ini gerbong udah kayak pasar aja tapi gak apa - apalh namanay juga mahasiswa mesti banyak susah dulu.Nyampe Surabaya pagi sampai matang ini pantat karena lamaya perjalanan yang ampe 15 jam.Di Surabaya turun di stasiun Gubeng, langsung melotot nyari tiket buat ke banyuwangi secara banyuwangi itu ujung paling timur pulau jawa, yaudah dapat tiket kelas ekonomi lagi harganya 20 ribu rupiah perjalananya sekitar 7 jam. Terus udah nyampe terminal banyuwangi tinggal jalan lima menit nyampe deh tpelabuhan katapang, terus bayar tiket kapal 5600 perak, di kapal ada yang nawari bis sampai denpasar yaudah karena murah dan udah malam juga kita mesen tiket bis itu di kapal cari yang termurah dapt yang 30 ribu.1 jam kemudia nyampe terminal gilimanuk terus lanjut ke denpasar lagi masih tiga jam.huh emang kalau ngeteng lama di jalan.
          Nyampe di denpasar banyak calo tapi untungnya udah sempat baca gimana car murah ke legian kuta,yaudah nawar ampe bavot keluar dan urat mengurat buat nawar taksi dapat deh yang 75 ribu untung kita bertiga jadi bisa patungan.nyampe legian langsung cari hotel di jalan popies 2 soalnya katanya disitu murah2 dapt deh hotel busuk,pojok, tapi murah,dekat ke pantai kuta dan pemandangya huh aduhai.ni hotel cuma 110 ribua aja per malamnya.udah nyantai di hotel langsung deh ngeceng2 ke kuta/
 ini gerbang ke pantai kuta,seriusan ini pantai indah pisan,bersih lagi,mantaplah..sisanya lanjut bagian 2,udah males ngetiknya he...



























Kamis, 12 Agustus 2010

Maradono dann arti bersyukur

Bloger, saya ingin mengajak Anda masuk ke dalam sebuah cerita yang punya pesan moral sangat baik. Mungkin saja ada dari Anda yang sudah pernah membaca kisah ini, namun alangkah baiknya bila kita kembali diingatkan akan makna sesungguhnya bersyukur.



 Di sebuah toko yang menjual daing, si penjual melihat seekor anjing memasuki tokonya. Tentu saja sangat normal bila ia mengusir binatang tersebut.

Tapi anjing itu kembali lagi ke tokonya. Si penjual melihat ada yang aneh, ia menghampiri anjing itu dan melihat ada catatan di mulut hewan tersebut. Isinya begini, “Tolong sediakan 12 sosis, uangnya ada di mulut anjing ini."

Eh benar saja, si penjual melihat ada uang 50 ribu rupiah. Diambilnya uang itu, dimasukkannya sosis ke kantung plastik seharga uang yang ada. Kantung berisi sosis diletakkan di mulut si anjing. Bila sebelumnya ia marah atas kehadiran si hewan, kini si penjual malah terkesan.

Kebetulan hari sudah sore dan toko harus ditutup. Sang penjual menutup tokonya dan buru-buru mengikuti si anjing yang berjalan menuju tempat penyeberangan. Setelah meletakkan plastik berisi sosis, anjing tersebut melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu lampu hijau lalu menyeberang.

Singkat cerita, setelah si anjing tiba di halte dan memilih bus yang ia inginkan, penjual dan hewan berkaki empat itu tiba di sebuah kompleks perumahan.

Sang anjing kembali menunjukkan kepintarannya. Ia meletakkan plastik dan membenturkan kepalanya ke pintu sebuah rumah. Dari kejauhan, penjual daging tak tak henti-hentinya berdecak kagum. "Pasti ia sedang mengetuk pintu. Ah, seandainya saya punya piaraan seperti itu," ucapnya dalam hati.

Tapi sontak ia kaget setengah mati. Dari dalam rumah keluar seorang pria yang langsung memukuli dan menendang anjing tersebut sambil mengeluarkan sumpah-serapah.

Tentu saja si penjual berlari untuk menghentikan aksi si pemilik rumah. "Apa yang Anda lakukan? Anjing ini sangat jenius," katanya bernada marah.

Apa jawaban pria yang memukuli anjing itu? “Anda bilang anjing ini pintar? Dalam minggu ini sudah dua kali ia lupa membawa kunci sehingga saya harus membukakan pintu untuknya!”

Kepuasan. Tingkat ukuran kepuasan setiap orang memang berbeda. Bagi si penjual daging, anjing tersebut sangat mengagumkan. Ia sungguh menghargai kepintaran hewan tersebut. Tapi sang tuan rumah hanya berfokus pada kesalahan anjingnya.

Tentu saya tidak ingin membawa perbandingan anjing pintar ini dengan sosok sehebat Diego Maradona. Manusia jenius dari Argentina ini hanya ada satu dalam seratus tahun. Begitu pujian seorang rekan di sekolah dulu.

Apakah federasi sepak bola Argentina tidak bersyukur memiliki seorang pelatih yang kehebatannya semasa bermain bahkan membuat burung pun berhenti bernyanyi ketika bola ada dalam penguasaannya?

Tidak, saya tidak melihat dari sisi itu. Usai dipecat AFA, Maradona mendapat pembelaan dari penguasa negeri tersebut. Jelas bukan pada tempatnya bila presiden Argentina berusaha mempertahankan Maradona di posisinya sebagai pelatih Albiceleste.

Argentina pasti bersyukur Maradona lahir dan menjadi warga negara tersebut. Ia mengangkat Albiceleste dalam persaingan sejajar dengan Selecao.

Senapan Mesin

Tapi saat ini, menurut saya Maradona-lah yang harus pandai-pandai bersyukur. Tidak semua pelatih yang minim pengalaman bertugas di klub bisa sukses menukangi tim nasional. Apalagi sampai ke Piala Dunia.

Dukungan luar biasa sudah ia dapatkan walau Argentina gagal bersinar di Afrika Selatan 2010. Federasi sepak bola Argentina pun sudah meleparkan tawaran ingin mempertahankannya. AFA paham dampak karisma idola masyarakat Argentina itu.

Namun, Asociacion del Futbol Argentino ingin membantu Maradona dengan mengubah amunisinya saat bekerja. El Diego butuh orang-orang baru di sekelilingnya setelah kegagalan di Afsel.

Tapi Maradona seperti sebuah senapan mesin yang menyala namun lepas kontrol. Entah kenapa, ia seolah ingin menyerang semua manusia di muka bumi ini yang tak sepaham dengannya. Tak ada rekan kerjanya yang boleh diutak-atik. Heran sungguh heran, bukankah AFA yang memperkerjakannya?

Kenapa Maradona tidak bersyukur ia bisa mendapat kepercayaan besar setelah reputasi buruk yang menimpa di luar lapangan?

Dengan cepat, kita bisa mengingat dosa-dosa seorang ikon sepak bola dunia bernama lengkap Diego Armando Maradona itu. Saya menyebut obat-obatan terlarang, perselingkuhan, pajak, menembak wartawan, serta tidak membawa Javier Zanetti dan Esteban Cambiasso ke Piala Dunia 2010.

Ah, tentu saja "dosa" terakhir itu versi saya. Anda pun boleh menyebut dosa-dosa Maradona sesuai analisis priadi.

Sejak bertugas menukangi Albiceleste pada November 2008, berulang kali Maradona diberitakan berupaya menjauhkan Carlos Bilardo (71) dari semua keputusan yang menyangkut timnas. Padahal, Bilardo ditempatkan AFA sebagai direktur teknik untuk membimbing Maradona yang masih hijau di dunia kepelatihan.

Trofi Piala Dunia 1986 yang diangkat Maradona tak lepas dari peran Bilardo sebagai pelatih Argentina ketika itu. Semua sepakat, Bilardo punya peran membuka pintu dan jendela rumah Argentina agar sinar Maradona bisa dilihat dunia.

Tapi Maradona hanya fokus pada dirinya. Ia ingin semua orang mengerti dan mengiyakan pemikirannya. Bakat luar biasa yang ia miliki tertutup oleh ego besar. Seandainya Maradona paham arti bersyukur dan menerima karunia itu dikembangkan orang lain, ia masih seorang pemenang. #

Senin, 02 Agustus 2010

Bintang butuh proses

Seorang ahli ekonomi olah raga asal Inggris, Stefan Szymanski, dalam buku Soccernomics pernah membuat perhitungan jumlah investasi untuk mencetak atlet berprestasi di sepak bola. Diperlukan 10 ribu jam berlatih dan dana US$ 15 ribu per orang.Artinya, jika seorang pesepak bola berlatih selama 2 jam per hari, ia setidaknya memerlukan 5 ribu hari untuk berprestasi internasional. Jadi, perlu 13 tahun untuk memanen!
Thomas Muller, pemain muda terbaik di Piala Dunia 2010 asal Jerman, meraihnya di usia 20 tahun. Saat menjuarai Eropa di kategori U-21 bersama Jerman, usianya 19 tahun. Dari data profil, Muller pertama kali bergabung dengan tim TSV Pahl tahun 1993, saat usianya baru 4 tahun (ia dilahirkan 13 September 1989).Berpatokan dari itu, masih banyakkah keluarga di Indonesia yang memikirkan membawa anaknya ke lapangan olah raga sejak usia dini agar suatu saat bisa mengharumkan bangsa lewat olah raga?Dalam buku SportParent yang dikeluarkan American Sport Education Program, masa depan olah raga bangsa ditentukan banyaknya keluarga yang mengenalkan olah raga sejak usia dini. "Bantulah keluarga-keluarga yang mau mendorong anaknya berolah raga dan berprestasi," tulis buku itu.
Usia 0-5 tahun adalah kesempatan emas mengisi otak anak dengan hal-hal positif, termasuk olah raga. Karena sering ke lapangan bola basket menonton abangnya berlatih dan bertanding, anak perempuan saya yang baru 16 bulan punya insting tinggi dalam olah raga.Ia bisa melakukan gerakan passing dan refleks release menembak bola basket hanya dari melihat! Setiap melihat tayangan NBA di ESPN dan Vision 1 Sports, ia selalu melirik bola basket (pemahaman asosiatif) yang sengaja diletakkan di ruang tamu.Saat belajar berjalan--yang gerakannya lebih mirip orang berlari itu--si bungsu melakukan keseimbangan alamiah lewat kedua tangannya sehingga terhindar dari jatuh karena memiliki psikomotorik bagus.Pertanyaannya, berapa banyak keluarga Indonesia yang memahami psikomotorik anak? Pemahaman biomekanik, yang turunan psikomotorik, sangat diperlukan agar si anak melakukan gerakan dengan benar dalam bermain sembari berolah raga memenuhi takdir sebagai homo ludens, manusia yang bermain.
Menjaga Mental
Selain aspek kognitif dan psikomotorik, satu lagi yang perlu diperhatikan sejak dini adalah afektif (sikap mental/perilaku). Faktor ketiga itu sulit sekali dipenuhi jika keluarga Indonesia tak memiliki komunikasi verbal bagus dalam keseharian. Kemampuan afektif berimbas pada kedisiplinan seseorang, caring (kepedulian), dan nilai-nilai sopan santun.Jika sudah melakukan pengawasan sangat baik pada ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif calon atlet, menurut Szymanski diperlukan dana setidaknya US$ 15 ribu (Rp 138 juta) untuk memodali berprestasi. Uang itu digunakan membeli makanan bergizi sejak kecil, menjaga kesehatan, membeli peralatan, membayar pelatih, dan lain-lain.Sampel yang diambil Szymanski adalah Eropa, yang mengabaikan parameter pendidikan karena sudah memiliki standar tinggi untuk pendidikan. Untuk Indonesia, justru pendidikan menjadi kendala.
Paradigma 'mengejar nilai' membuat anak Indonesia cenderung 'ditekan' sejak sekolah dasar untuk mengejar nilai dan ranking setinggi-tingginya. Itu makin diperparah oleh pelajaran Pendidikan Jasmani, yang hanya 2 jam seminggu.Minimnya bibit atlet nan cerdas dan terpelajar itulah yang membuat prestasi internasional Indonesia terus menurun. Atlet juga dianggap kurang disiplin, kurang nasionalis, sehingga perlu dimasukkan dalam kelas 'Character Building'.Nasionalisme dan disiplin adalah produk kontinuitas pendidikan. Menanamkan rasa nasionalis dan disiplin adalah sebuah proses, tak bisa instan. Proses panjang itu sama persis dengan menciptakan bibit atlet dalam keluarga Indonesia.

Senin, 26 Juli 2010

# lambang kebanggaan

 

 

 

 

 

Nasionalisme serta cinta tanah air tidak tumbuh melalui ceramah dan seminar – seminar semata,tapi rasa itu akan tumbuh saat mata melihat betapa indah dan elok negeri ini,. Saat kaki merasakan betapa luasnya negeri ini..Maju terus pendaki indonesia,maju terus penembus rimba,pengarung samudera,. Apapun kegiatanmu.. Tetapkan dalam hati garuda di dadamu..

# Indahnya Gunung Gede

 

 

Manusia yang ekstrim itu mencari badai bukan menghindarinya,makin sering dia bertemu badai maka badai - badai yang biasa akan terasa biasa saja. Manusia yang ekstrim itu lebih memilih jalur yang vertikal dan berbahaya dengan waktu yang cepat daripada jalur horizontal yang aman tapi dengan waktu yang lebih lama.. # extreme tornado

Gara - gara Andi Malarangeng
















ket : Adyaksa Dault menteri yang berani mendukung Indonesia menjadi host world cup 2022 yang disingkirkan SBY di kabinet 2

 








 ket :Andi Malarangeng,,perusak mimpi Indonesia menteri banyak bicara yang mengagalkan mimpi Indonesia menjadi host world cup 2022


Perhelatan piala dunia 2010 telah usai, menghasilkan juara baru la furia loha si matador Spanyol. Pesta yang diselanggarakan pertama kali di afrika ini menghabisakn dana sekitar 60 Triliun rupiah yang berasal dari pemerintah Afsel dan bantuan FIFA dana yang sebesar itu digunkan untuk segala persiapan termasuk pembangunan 10 stadion megah dan baru serta sarana transportasi massal  demi menunjang para suporter. Saat rakyat negara berkembang Afrika Selatan berpesta, kita juga berpesta walaupun hanya sebagai penonton setia jangankan timnas kita juara, main di laga kualifikasi piala  dunia saja kita suda dibantai Syiria..

Setiap 4 tahun sekali lah kita meyaksikan laga akbar sepak bola sejagat ini selalu ada drama – drama baru yang penuh intrik , ketegangan, harapan , tangisan, dan kejayaan baru.. Piala dunia yang pertama kali disilenggarakn di afrika ini tergoloing sukses walaupun masih bnyak kekuranganya , seperti infraksutur dan factor – factor penunjang lainya tapi secara garis besar penyelangaraan kali ini terbilang sukses. Rakyat afsel pun menyambut para tamu dari belahan dunia dengan ramah dan bersemngat walaupun tingkat kriminalitas yang begitu tinggi mengakibatkan kita menikmati keindahan afsel dengan sikap yang harus selalu waspada untuk bisa terhindar dari tindak kriminalitas.
Kita para rakyat Indonesia yang hanya bisa menonton tim – tim dunia berlaga di afsel mungkin, hanya bisa gigit jari,jangankan piala dunia oleh tim kacanagn seperti laos saja kita kalah,

Ternyata seharusnya kita hampir saja bisa punya harapan tinggi dengan pengajuan Indonesia yang di lakukan oleh PSSI beserta tim – tim yang terkait yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah piala dunia 2022. Ini bukan angan – angan biasa sejujurnya kita ini sangat mampu, banyangkan afsel saja yang pendapatan perkapita rakyatnya lebih rendah dari Indonesia mampu membuat acara piala dunia yang meriah bandingkan dengan negra kita yang pendapatan perkapitanya lebih tinggi pasti bisa membuat piala dunia yang lebih meriah lagi apalagi untuk tahun 2022 persiapan kita pasti akan jauh lebih matang dan sempurna.

Harapan dan mimpi indah ini hampir saja terwujud,disamping PSSI sebagai penggagas ide ini juga di dukung penuh Menpora di era kabninet SBY 1 bapak yang terhormat Adyaksa Dault,dia sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga mendukung penuh mimpi PSSI dan rakyat Indonesia ini, pencalonan kita saat itu sudah matang terlebih dukungan dari di era kepemimpinan Menpora bapak Adyaksa Dault walaupun bnyak krtikan dan yang meremahkan mimipi besar ini tapi PSSI dan Menpora tidak gentar dan terus berjuang untuk keberhasilan pencalonan sebagai tuan rumah.Sungguh diyana mimpi indah rakyat Indoensia ini harus pupus, menghujam kembali perasaan rakyat dan pecinta sepakboal Indonesia karena sejak kabinet SBY 2 Menpora, Adyaksa Dault yang sudah punya program untuk mensukseskan pencalonan Indonesia sebagai tun rumah piala dunia diganti oleh seorang menteri yang tak punya mimpi dan harapan yaitu Andi Malarangeng, dia yang menjabat sebagai menpora baru tidak setuju dengan niatan PSSI ini otomatis PSSI tidak mendapat dukungan pemerintah untuk penclaonan ini, padahal dukungan pemerintah adalah factor mutlak yang harus dipenuhi untuk menjadi tuna rumah piala dunia, habis sudah harapan kita saat penentuan bakal calon negara mana saja yang dapat menjadi tuan rumah piala dunia Negara kita dicoret

Memang hannya segelintir dari para anak bangsa yang mempunyai mimpi, kebanyakan bahkan tak berani untuk bermimpi..Si pemimpi yang penuh harapan dan semanagat yang minoritas tak mampu melawan para elite bangsa yang pesimistis dan mayoritas. Akakah kita hanya akan terus sebagai penonton setia di Piala Dunia tapi kehadiran pemain kita seorang pun?.

Jumat, 23 Juli 2010

Energi dari teriakan suporter


tribun Gelora Bung Karno

Dulu saya tidak percaya bahwa energi dari manusia atau kita dapat dipindahkan atau disalurkan seperti dalam film Ultraman yang mendapatkan kekuatan dari para manusia untuk menambah kekuatannya demi mengalahkan musuh para monster yang jahat, tetapi anggapan itu bisa dipatahkan oleh kejadiaan nyata bahwa energi dari manusia bisa dipindahkan melalaui manusia lagi. Energi itu adalah energi suara.

Ya,energi suara..kejadiaan ini terjadi pada saat saya dan teman - teman nonton langsung pertandingan timnas Indonesia langsung di Gelora Bung Karno,kejadian bermula pada saat pertandingan babak kedua, dimana para pemain timnas sudah mulai kelelahan dan bermain tanpa energi saat menghadapi gempuran para pemain negeri gajah putih Thailand, kita dan para suporter lainya mulai geram dan menuntut timnas bermain baik lalu kami bernyanyi, bersorak, dengan ketulusan hati penuh memberikan semangat agar permainanan para pemain timnas berenergi kembali.

Luar biasa, di saat stadion yang diresmikan Bung Karno ini bergemuruh ratusan desibel energi suaranya para pemain timnas pun beresa berenergi kembali karena dukungan suporter yang begitu menggelegar.Permainanan timnas berujung membaik, walaupun hasilnya kita tetap saja kalah.

Kejadian menghasilkan fakta bahwa energi yang kita berikan untuk mendukung pemain timnas energi itu tersalurakan kenapa? karena dengan dukungan penuh semangat para suporter energi rahasia atau raksasa ataun terakhir dibangkitkan kembali oleh semangatnya yang berasal dari energi para penonton yang terus memberikan semangat..